DOLOK SIPIAK HARAPAN BARU UNTUK PARAPAT
Sabtu, 06
Desember 2014 dari berbagi komunitas pemuda hadir di Dolok Sipiak Parapat hal
ini dilakukan sebagai upaya pengembangan Parapat sebagai kota wisata, beberapa
diantara komintas tersebut adalah Komunitas Rumah Karya Indonesia, Cress film
(salah satu komunitas film karo), Sotardok Art, Literasi Sumatera, Tataraing,
Hendra Ginting dna Senapas Komunitas Seni Parapat selaku panitia local kegiatan
ini.
Acara diawali
dengan Perform dari Hendra Ginting dan dilanjutkan dengan kata Sambutan
mewakili Kominatas Seni Naposo Parapat ( Senapas) Irwan Sirait , Irwan dalam
sambutanya bahwa Dolok Sipiak sangat dibutuhkan saat ini untuk sebuah ruang
kreatifitas bagi pemuda parapet yang nanti kelak dapat berdampak akan perkembangan
Parapat dan harapanya kerja sama dengan Rumah Karya Indonesia tetap terjalin
untuk kegiatan-kegiatan berikut.
Lebih lanjut
lagi Jhon Fawer Siahaan mewakili Rumah Karya Indonesia dalam Sambutannya
mengatakan bahwa kerjasama ini terjadi atas kesamaan misi untuk bona pasogit
yang digagas sekelompok anak muda yang berasal dari berbagai kalangan seni
untuk mengembangkan Bona Pasogit.
Dolok Sipiak
sekitar tahun 80-an pernah eksis sebagai tempat pagelaran Budaya yang cukup
intens untuk menyuguhkan pertunjukan etnik Batak untuk parah pengunjung,
seperti kita ketahui bahwa parapet dulunya sebagai tempat tujuan wisata yang
cukup diminati baik Domestik dan Luar Negeri. Namun seiring perkembangan
terjadi penurunan yang cukup drastis hal itu disebabkan oleh berbagai hal
satunya kerusakan lingkungan dimana kondisi Danau Toba yang muali tercemar dan
banyaknya kerambah diatas danau hal ini mengakibatkan berkurangnya minat
pengunjung ke Danau Toba. Menurut Corry Paroma Panjaitan selaku pembina senafas
bahwa dolok Sipiak dulunya dipergunakan sebagai Taman Ria pada Tahun 60-an
namun pada tahun 80-an berubah lagi menjadi Sanggar Seni Simalungun. Dan pada
tahun 2013 dolok Sipiak kembali di Revitalisasi kembali
.
Ditambah
pagelaran seni yang cukup minim di Kota Parapat, melalui Pageran Seni Dolok
Sipiak harapannya dapat membakitkan
minat pengujung untuk wisata ke Parapat,
sebab dengan adanya aktivitas budaya yang dilakukan menjadi daya tarik
tersendiri bagi pengujung disamping menikmati paroma danau Toba, Pageralaran
Seni menjadi nilai tambahan untuk sebuah kunjungan.
Dalam kegiatan
Pageran Seni Budaya Dolok Sipiak dan beragam aktivitas seni yang dilakukan
mulai dari Melukis Bersama dengan Anak-anak sekolah hal ini dilakukan untuk
menanamkan kecintaan terhadap dunia seni lukis sejak dini. Dan dilanjutkan
kembali dengan Cipta puisi tentang Danau Toba sebagi petisi untuk tao toba yang
merupakan bagian dari Seribu Sajak Tao Toba dan Puisi yang di buat dalam
kegiatan ini nantinya akan di cetak dalam Seribu Sajak Jilid 2 yang sebelumnya
sudah terbit seribu sajak jilid 2.Baik karya Puisi maupun lukisan anak-anak
akan dipamerkan pada tanggal 07 Desember 2014 pada penutupan acara.
Dan pada malam
harinya akan dilakukan pemutaran film sebelum pagi terulang Kembali karya Lasja
F. Susatyo adapaun Tujuan film ini untuk mensosialisasikan Gerakan Anti Korupsi
lewat media film kegiatan pemutaran film ini di Koordinatori Ori Semloko selaku
pegiat film sumatera Utara.
Setelah
pemutaran film akan diadakan Monolog Teater oleh Agus Susillo dari teater Rumah
Mata adapun karya Monolog yang akan di tampilkan bercerita tentang kondisi
social masyarakat kita hari ini bukan lagi persoalan mutu namun sudah melihat
dari materi dan semoga lewat teater ini kita sadar.Kegiatan menjadi tambah seru
dan hidup karena diselingi dengan perform music dari Komunitas Senapas dan
Hendra Ginting.
Selaku
masyarakat Parapat Sandro Simamora berharap kegiatan yang seperti ini tetap
diadakan untuk membangkitkan kreatifitas generasi muda, hanya lewat
kegiatan-kegiatan seperti inilah pemuda kelak cinta akan budaya, cinta akan
lingkungan dan sebagai pembelajaran bagi generasi muda kelak.
0 komentar:
Posting Komentar